Software Testing adalah sebuah proses untuk mengevaluasi atau memeriksa fungsionalitas dari suatu software dengan maksud apakah software yang dikembangkan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan atau tidak, selain itu software testing dilakukan untuk menghasilkan software berkualitas yang bebas bug.
dalam software testing terdapat dua jenis pengujian(testing) yang dapat dilakukan yakni functional testing dan nonfunctional testing lalu apa perbedaan keduanya?
- Functional Testing
Functional Testing adalah pengujian berdasarkan 'Functional' / Fungsionalitas perangkat lunak atau aplikasi yang sedang diuji. Functional testing menguji perilaku perangkat lunak yang diuji berdasarkan software requirement, untuk melakukan panduan pengujian biasanya berdasarkan dokumen software specification, Requirement Specification atau biasa disebut juga dengan Functional Specification Document.
- Nonfunctional Testing
Non-Functional Testing jika functional testing melakukan pengujian berdasarkan fungsionalitas perangkat lunak maka pada nonfunctional testing mengechek pada aspek non functionalnya misalnya performance(performa), usability(kegunaan), reliability(keandalan)
Contoh:
dalam form login functional testing akan menguji apakah fungsi login dapat berjalan sesuai requirement semisal user hanya dapat login ketika memasukkan username dan password atau setelah menekan tombol login user dapat mengakses halaman dashboard.
sedangkan untuk non functional testing dilakukan pengujian apakah form login mampu menghadle ketika ada banyak user yang login secara bersamaan, atau apakah halaman login dapat dimuat dalam 5 detik
catatan kaki:
What’s the difference between functional and nonfunctional testing?
Functional Testing Vs Non-Functional Testing
Functional Testing Vs Non-Functional Testing: What’s the Difference?
Follow Us
Were this world an endless plain, and by sailing eastward we could for ever reach new distances