virtualbox  : Ubuntu-Server sebagai server master dengan ip 192.168.56.103 client          : bash linux di windows 10/ubuntu windows ...





virtualbox  : Ubuntu-Server sebagai server master dengan ip 192.168.56.103
client          : bash linux di windows 10/ubuntu windows 192.168.56.102

cara installasi:
bash linux di windows klik disini
install Ansible untuk ubuntu  klik disini 



untuk menghubungkan server master dan client menggunakan ssh oleh sebab itu pastikan ssh sudah terpasang jika belum, install menggunakan perintah sebagai berikut:

 sudo apt-get install openssh-server

untuk mengechek apakah ssh sudah berjalan dapat menjalankan perintah:

sudo service ssh start

setelah terinstall pada keduanya lakukan generate ssh dari server master (virtualbox) ke client (bash linux)

ssh-keygen -t rsa

maka akan ter generate ssh keygennya copy ssh tersebut ke client (linux)


ssh-copy-id root@192.168.56.102

#disini saya menggunakan user ssh root sebab agar mudah saat melakukan installasi nantinya

sesudah itu lakukan ping dengan perintah


 ansible client -m ping
client: merupakan nama host yang diletakkan dalam file hosts yang terdapat
didalam folder ansible



untuk ip yang dimasukkan bisa bebas namun pada latihan ini adalah 192.168.56.102 client




buat dokumen baru dengan nama apache yml, disini saya menggunakan editor nano


nano apache.yml

---
- hosts: client
  sudo: yes
  tasks:
    - name: install apache2
      apt: name=apache2 update_cache=yes state=latest


ansible-playbook apache.yml



screenshoot diatas menunjukkan ansible yang sudah selesai terinstall

sekarang kita akan mencoba menjalankan melalui pc dengan ip 192.168.56.102




selasa lalu saya mengajak teman saya menonton film yang berjudul PARASITE, awalnya tau film ini dari story teman yang memfoto tiket...




selasa lalu saya mengajak teman saya menonton film yang berjudul PARASITE, awalnya tau film ini dari story teman yang memfoto tiketnya selain itu banyak sekali yang merekomendasi film ini di twitter dan menurut teman saya alur dari film ini ngak mudah ketebak dan ada unsur komedinya pula.

setelah mendengar penjelasan dari teman, saya memutuskan untuk menonton PARASITE selain karena faktor penasaran. Film dengan genre komedi dan memiliki plot cerita yang tidak mudah di tebak menjadi favorite saya untuk di tonton.

ada sedikit drama saat sebelum menonton ini, di mulai dari menunggu teman yang datangnya mepet 30 menit sebelum pemutaran film membuat saya jadi uring-uringan dijalan sampai temen nyeletuk "emangnya kalau telat bakal di hukum?", ya ngak gitu juga sih saya hanya tak ingin melewatkan setiap detail dari cerita ini. beruntung saat tiba pintu bioskop untuk pemutaran PARASITE baru saja di buka jadi tidak telat :p




di awal cerita kita akan di perkenalkan dengan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan dua anak yang tinggal di bagian paling bawah dari sebuah apartemen.  Dengan Ayah yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan ibu yang merupakan mantan atlit nasional namun hanya menjadi ibu rumah tangga, mengharuskan kedua bersaudara itu tidak melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya.

tipikal film drama pada umumnya lah ya...


lalu untuk menyambung hidupnya mereka harus bekerja serabutan salah satunya dengan menjadi pelipat box pizza.  Di awal scene kita sudah di suguhkan dengan beberapa kejadian lucu seperti misalnya saat mereka mencoba mengakses internet via wifi milik tetangga karena tidak mampu menyewa paket wifi sendiri lol




lalu tiba-tiba kehidupan mereka berubah semenjak kemunculan batu tersebut di rumah mereka.


menurut saya film ini memiliki konsep yang standar tentang kehidupan perihal si kaya dan si miskin, yang berbeda dari film ini adalah banyaknya scene comedy didalamnya, jika biasanya film dengan genre drama memiliki sedikit scene comedy, hampir 75% film ini berisi komedi.

dari yang awalnya kita akan dibuat tertawa sontak di akhir film kita malah akan dibuat ngeri dengan beberapa adegan.


jika kalian mencari sebuah film yang memainkan emosi film ini sangat rekomended



sepertinya trend makanan dua tahun belakangan ini rasa-rasanya di dominasi dengan berbagai jenis makanan pedas yang memiliki tingkat kepedas...

sepertinya trend makanan dua tahun belakangan ini rasa-rasanya di dominasi dengan berbagai jenis makanan pedas yang memiliki tingkat kepedasan yang dapat kita pilih, seperti misalnya seblak pedas, ayam krispi pedas, ayam geprek dll. dan seolah tak mau ketinggalan makanan olahan dari mie yang di gemari banyak orang terlebih untuk anak kos di akhir bulan, juga masuk ke dalam club makanan pedas berlevel ini.

bisa jadi ketikan tulisan saya ini sudah ketinggalan zaman, tapi tak apalah selain untuk latihan menulis bisa untuk menambah konten dalam blog ini.

kali ini saya mau menceritakan tentang pengalaman makan di warung mie kekinian di daerah Jogja. Di Jogja sudah banyak sekali warung sejenis, bahkan ada yang hingga membuka dua cabang.

Sebenarnya sudah lama penasaran dengan warung mie gacoan ini cabang gor uny atau tepatnya di sebelah barat indomaret point, karena saat melewatinya selalu terlihat rame dengan antrian driver ojek onlen dan mahasiswa.

Awalnya saya mengira antrian tersebut karena adanya promo, akan tetapi saat saya melewati warung ini dengan rentan waktu yang agak jauh masih saja terdapat antrian yang panjang sampai bantik masak sih warung ini ngadain promo terus, emang sekaya apa sih yang punya.

Lalu saat itu pas main di kostan teman dia nyeritain soal pembukaan cabang baru mie gacoan di daerah babarsari, kebetulan teman saya itu tinggal di daerah seturan, darinya lah saya jadi mengetahui tentang kenapa warung ini bisa ramai dan antriannya bisa panjang.

Selang beberapa bulan lamanya dari percekapan itu, saya baru dapat mencicipinya walaupun saat itu via ojek online, dan benar saja harganya menurut saya masih terhitung murah dan rasanya enak untuk ukuran harga seperti itu.

Barulah seminggu dari pemesanan online itu saya mengajak teman saya untuk makan di Mie Gacoan cabang babarsari. Beruntung saat itu kami datang pas selesai maghriban jadi lumayan tidak terlalu ramai.

Menurut saya mie gacoan ini lumayan enak dengan hanya mengeluarkan uang seharga 9.000an (belum termasuk pajak 10%)


level 3

saya hanya mampu makan hingga level 3 diatasnya saya sudah tidak kuat lagi :p


untuk tempatnya yang di cabang babarsari, mungkin karena masih baru jadi biasa aja, lebih bagus warung sebelah.

warung ini tidak cocok untuk dijadikan tempat nongkrong menurutku sebab karena pembelinya yang begitu banyak jadi selesai makan harus langsung keluar agar tempatnya bisa di isi oleh orang lain.

jika tertarik makan disini kalian dapat mengunjungi warung mie gacoan yang terletak di jl. colombo UNY




atau di cabangnya yg terletak di jl babarsari sebelah adele jogja