setelah waktu itu me-review mie pedas kekinian di Jogja ( bisa di baca disini ), muncul lagi pesaing dari gacoan yang bernama mie talk, sa...

 


setelah waktu itu me-review mie pedas kekinian di Jogja (bisa di baca disini), muncul lagi pesaing dari gacoan yang bernama mie talk, saat itu saya berkesempatan mencicipi saat grand opening dan mendapatkan harga promo potongan 50% dari harga aslinya.

pada saat grand opening pengunjung yang datang sangat membludak dan harus antri, tapi menurutku worth it sih untuk perjuangan mendapatkannya (eaa)

letak mie talk ada di jln Demangan terdapat di selatan kampus Sanata Dharma Kampus 1 



untuk rasa dari mienya cenderung lebih gurih ketimbang gacoan, jadi buat kalian yang berlidah indonesia timur atau kurang suka dengan makanan dengan rasa manis maka mietalk ini bisa di jadikan rujukan untuk menikmati mie pedas.

untuk harga sendiri mie talk tidak jauh berbeda dengan pesaingnya mie gacoan.



Tahun 2020 mungkin bisa jadi tahun terburuk bagiku karena lulus di saat waktu yang tidak tepat. mencari kerja susah, iya sih lowongan kerja ...



Tahun 2020 mungkin bisa jadi tahun terburuk bagiku karena lulus di saat waktu yang tidak tepat. mencari kerja susah, iya sih lowongan kerja banyak tapi seleksinya lebih ketat (mungkin). Perusahaan mencari talenta terbaik sebab di tengah pandemi kini pendapatan perusahaan bisa jadi menurun.

berkali-kali di hubungi untuk wawancara tapi hanya sampai pada tahap interview, ada yang ngasih kabar adapun tidak. Aku sadar diri mungkin skillku masih kurang pengalaman coding hanya sebatas ngerjain skripsi oleh sebab itu perlu upgrade skill.

sempat ada teman yang berujar "kamu sekarang belajar lagi lah kemarin kuliah ngapain aja?". hmmm yang namanya belajar itu ngk ada kata terlambat apalagi bagiku yang memegang prinsip selagi masih hidup harus mau terus belajar.

mungkin benar sih selama kuliah kurang banget aktif di kegiatan  per-coding-an, ngk memanfaatkan matkul pkl sebaik mungkin hehe.




kebetulan pas ada notif email masuk dari qoura di group serikat pekerja teknologi. ternyata ada yang bagiin postingan soal mentorship frontend cuma buat 10 orang dengan harga yang cukup terjangkau dan terhitung murah (menurutku).
tanpa babibu aku langsung ngehubungi yang buat postingan via DM twitter dan daftar.

minggu pertama mentorship dikenalkan tentang dasar html dan tools di visual code.
menurutku yang paling penting di bagian tools di visual code itu sih, kayak I've been curious all the time setiap ngeliat orang live coding "kok bisa gitu sih" but now I know tools apa yang di pake.

yang paling ku suka di mentorship ini adalah jumlah pesertanya yang sedikit jadi lebih terarah dan ada sesi mentorship 1 on 1 (walaupun aku jarang pake).

tugas yang dikasih juga seru sih (sekarang aku kecanduan frontendmentor) dan jadi beli monitor biar enak codingnya.

sekarang focus perdalam ilmu cssnya dulu sembari nunggu si masnya buka kelas javascript.

buat yang penasaran bisa ngehubungi masnya via twitter di sini

Photo by  Paul Theodor Oja  from  Pexels  "bukan sekarang tapi nanti" - mama  saat masih kecil aku sering mendengar kalimat itu be...

Photo by Paul Theodor Oja from Pexels


 "bukan sekarang tapi nanti" - mama 

saat masih kecil aku sering mendengar kalimat itu berkali-kali ketika aku meminta dibelikan sesuatu ke mama, aku membenci kalimat tersebut. Siapa yang akan menyangka, aku yang  saat ini berusia 22 tahun menjadikan kalimat tersebut penyemangat setelah berkali-kali di tolak dalam wawancara kerja. "bukan sekarang tapi nanti" menjadi pengingat bahwa mungkin aku harus terus belajar lagi.

not gonna blame the corona virus for this failure, everyone suffering too so I'm not the only one. I just need to be patience.

    

saat sedang mengerjakan skripsi saya mengalami masalah berupa pesan Access to XMLHttpRequest at 'http://127.0.0.1:8000/graph' ...


saat sedang mengerjakan skripsi saya mengalami masalah berupa pesan

Access to XMLHttpRequest at 'http://127.0.0.1:8000/graph' from origin 'http://localhost:8000' has been blocked by CORS policy: No 'Access-Control-Allow-Origin' header is present on the requested resource.


pada saat akan menggunakan API pada Laravel, saya pikir kendala ini cuma terjadi pada laptop saya dan bakal normal kalau sudah di hostingkan dan di access di ponsel, akan tetapi saat sudah di deploy masih saja muncul pesan serupa dan API nya tidak bisa dijalankan.

setelah browsing nemu beberapa solusi salah satunya menginstall add-ons pada browser tapi menurut saya solusi ini tidak worth it ketika akan digunakan pada device lain masa iya sih minta orang lain sebelum menggunakan aplikasi yang kita bangun harus nginstall add-ons dulu :(

untuk solusi kedua ini cukup menambahkan middleware pada laravel (work on laravel 5.8) lalu di dalam middleware tersebut masukkan code berikut:


public function handle($request, Closure $next)
    {
        header("Access-Control-Allow-Origin: *");
        //ALLOW OPTIONS METHOD
        $headers = [
            'Access-Control-Allow-Methods' => 'POST,GET,OPTIONS,PUT,DELETE',
            'Access-Control-Allow-Headers' => 'Content-Type, X-Auth-Token, Origin, Authorization',
        ];
        if ($request->getMethod() == "OPTIONS"){
            //The client-side application can set only headers allowed in Access-Control-Allow-Headers
            return response()->json('OK',200,$headers);
        }
        $response = $next($request);
        foreach ($headers as $key => $value) {
            $response->header($key, $value);
        }
        return $response;


    }

setelah itu masuk ke app > Http > Kernel.php


tambahkan nama middleware kalian dibawah (punya saya \App\Http\Middleware\Cors::class) kalian sesusaikan saja dengan punya kalian.

refreshhhhh dan taraaaaa aplikasi kalian akan bisa digunakan