Photo by Ike louie Natividad from Pexels   Aku agak sedikit ragu menuliskan ini di blog pribadiku, takut jikalau part of my fam...

Photo by Ike louie Natividad from Pexels 

Aku agak sedikit ragu menuliskan ini di blog pribadiku, takut jikalau part of my family would read it because it is a rare topic to talk about in my family . tapi dengan berbagai pertimbangan akhirnya aku putuskan untuk menuliskannya (hitung-hitung mengasah kemampuan menulis).


Cerita ini berawal dari pertemuan seorang gadis dan pria di salah satu kota, karena adanya suatu kecocokan akhirnya mereka memutuskan untuk bersama tak terasa kebersamaan yang mereka jalin sudah berangsur sangat lama hingga terucap janji dari pria tersebut i would marry you. namun suatu hari, setelah berbulan-bulan mereka bersama salah seorang dari mereka berpikir bahwa tidak bisa lagi melanjutkan hubungan tersebut, dia berkata hubungan ini sudah salah diawal dan tentang janji tadi? lupakan itu tak akan terjadi.

Photo by burak kostak from Pexels
Salah satu dari mereka berkata tidak ada yang salah dan ini bisa di perbaiki dan memohon untuk kembali dan hubungan mereka bisa kembali lagi seperti dulu. singkat cerita mereka kembali bersama namun kejadian itu kembali terulang hingga titik dimana salah seorang dari mereka berkata tidak ingin bersama pasangannya lagi hingga apapun yang terjadi.

Dia (yang diputuskan) merasa sangat terpukul dengan keadaan ini dan belum bisa menerimanya, dia berharap bahwa pasangannya akan kembali lagi seperti kejadian yang telah terjadi dulu dimana hubungan mereka berakhir namun masih bisa kembali seperti dulu, sampai-sampai dia lupa bahwa itu tak akan mungkin terjadi.

hampir setiap malam dia mencoba menelepon pasangannya berharap keadaan akan segera berubah dan pasangannya akan mengubah pikirannya dan kembali padanya, namun nihil tidak ada tanda-tanda pasangannya akan kembali. Mengetahui hal tersebut dia terluka namun luka itu tidak berdarah, mencoba berdamai dengan diri sendiri namun berat, ini adalah pengalaman pertamanya dengan apa yang kebanyakan orang disebut dengan "broken heart".
Dia sadar bahwa mereka tak akan mungkin bersama lagi the more they get together the more pain they get it. Hingga suatu pagi dia bangun dari tidurnya dengan mata yang masih sembab akibat menangis semalaman, sambil meminum segelas kopi dan memandangi ikan cupang kepunyaanya dia mulai merenung. 

Everything Happens for A Reason kalimat itu muncul di tengah renungannya tersebut.
Photo by Riccardo Bresciani from Pexels
Boleh jadi hari ini dia bersedih seakan dunia akan berhenti berputar, tapi dia tidak boleh lupa bahwa ada makna lain disetiap perjalanan hidupnya, Tuhan tidak mungkin begitu saja mempertemukan mereka berdua hanya untuk menyakitinya pastilah ada alasan dibalik itu semua. mungkin hari ini dia menangis sejadinya bisa jadi esok dia akan menertawakan hal bodoh yang pernah dia lakukan saat itu.

akhirnya dia memutuskan untuk mulai menerima keadaan dan mulai mencari cara untuk sembuh dari ini semua things get worse before they get better, isnt it?. Bahwa hidup itu tak selalu tentang gembira dan sedih banyak hal yang bisa di cari di hidup ini, yesterday is history tomorrow is a mystery.
Dia akan terus melangkah maju kedepan mengubah kesedihannya menjadi sesuatu yang bermakna, dan mulai mencari "a reason" itu. Dia bukan satu-satunya yang mengalami ini ada 7 juta manusia yang ada di muka bumi ini yang pernah mengalami hal tersebut.